MAKALAH
PELAJARAN
PENGOLAHAN MAKANAN MODERN
COTO MAKASAR
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah “COTO MAKASAR”. Shalawat serta salam saya sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pelajaran Pengolahan Makanan Modern
di program studi D4 Perhotelan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah dan segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, Juni 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB 1 ( PENDAHULUAN ) 4
Latar
Belakang 4
Rumusan Masalah dan
Tujuan 5
BAB
2 ( PEMBAHASAN )
Pengertian……...……………………………………………………………………..6
Sejarah……….....…………………………………………………………………….7
Makanan
Khas………………………………………..………………………………9
Manfaat……………………………………………………………………………...13
Resep………………………………………………………………………………..14
BAB
3 ( PENUTUP )
Kesimpulan dan
Saran………………………………………………………………18
Kata
Penutup……….…………………………...……………………………………...19
Daftar
Pustaka….………………………………...…………………………………….20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berkunjung ke Propinsi Sulawesi Selatan
tepatnya di ibukota Propinsi yakni Kota Makassar, tidak lengkap rasanya jika
tidak mencicipi berbagai macam kuliner yang disuguhkan di kota ini. sebagai
salah satu propinsi dengan destinasi liburan yang menarik, kota makassar memang
menjadi salah satu pilihan para traveler baik lokal maupun mancanegara. Kota
Makassar yang memang dikenal dengan kota kuliner banyak menarik minat para
wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Jejeran kuliner khas yang disuguhkan
ketika berkunjung ke kota ini menjadi pemandangan tersendiri yang jarang
ditemui di tempat lainnya. Salah satu kuliner khas yang menjadi ikon di Kota
Makassar ini yakni Coto Makassar atau dalam Bahasa setempat disebut CotoMangkasara’.
Kuliner tradisional ini merupakan kuliner
khas dari Kota Makassar, selain rasanya yang enak dan lezat, kuliner ini juga
kaya akan kandungan gizi karena di ramu dari campuran daging sapi atau kerbau
lokal dengan campuran puluhan bumbu lainnya. Keunikan Coto Makassar lainnya
yaitu bahan-bahan yang digunakan dalam pengolaan hidangan kuliner ini, selain
menggunakan daging, juga terdapat jeroan sapi atau kerbau yang berupa hati,
jantung, limpa, dan usus yang jarang ditemukan pada jenis sup lainnya. Namun
sebelum menelusuri lebih jauh tentang bagaimana mengolah kuliner yang satu ini,
terlebih dahulu kita menyelisik seluk beluk munculnya kuliner tradisonal yang
satu ini.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas, dapat dilihat permasalahan dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimana
sejarah Coto Makassar ?
b. Bagaimana
resep Makanan Coto Makassar ?
c. Apa
Resep Makanan Coto Makassar ?
C.
Tujuan
Dari perumusan masalah
diatas, maka dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk
mengetahui sejarah Coto Makassar
b. Untuk
mengetahui resep makanan Coto Makassar
c. Manfaat
yang ada pada Makanan Coto Makassar
d. Cara
Pengolahan pada Makanan Coto Makassar
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan.
Makanan ini terbuat dari jeroan (isi
perut) sapi yang
direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini
kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.
Coto
dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan
"burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat
yang dibungkus daun pisang.
Coto makassar diperkirakan telah ada semenjak masa Kerajaan Gowa di
abad ke-16. Dahulu hidangan coto bagian daging sapi sirloindan tenderloin hanya
disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan. Sementara bagian jeroan disajikan
untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan.
Saat
ini coto mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di
warung pinggir jalan hingga restoran. Masyarakat umum juga menyukai bagian
daging sapi atau kerbau yang terletak di bagian punggung (sirloin) itu.
Sementara beberapa penjual memberi pilihan daging sapi atau jeroan, atau
campuran keduanya, untuk dihidangkan.
Sejak
bulan November 2008 coto makassar telah dipilih sebagai salah satu menu yang
dihidangkan pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari
dan ke Makassar.
B. Sejarah Coto Makassar
Kuliner khas Makassar
yang paling mudah ditemui adalah Coto Makassar. Kuahnya dibuat dari rebusan
jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil-kecil. Biasanya soto ini
dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar.
Coto Makassar atau yang kadang disebut dengan
nama Coto Mangkasara merupakan kuliner khas kebanggaan masyarakat Makassar.
Tidak mengherankan jika Garuda Indonesia menjadikannya menu pilihan dalam
penerbangan dari dan ke Makassar.
Sajian soto ini
sebenarnya tak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara.
Tapi memang, Coto Makassar memiliki kekhasan berupa bumbu rempah dan kacang
untuk membuat kuah yang kental.
Ada sekitar 40 macam rempah untuk membuat Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ampah patang pulo. Selain aneka macam
rempah, sambal taoco asal Tiongkok pun menjadi bagian tak terpisahkan dari Coto
Makassar.
Rempah tersebut
terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus,
lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar
putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun
seldri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis,
garam, papaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan
jeroan.
Kenikmatan coto
makassar tak terlepas pula dari tradisi peramuaanya menggunakan kuali tanah
yang disebut dengan korong butta atau uring
butta.
Biasanya coto dimakan bersama ketupat,
kacang, ditaburi daun bawang dan perasan jeruk nipis. Daging yang digunakan
Coto Makassar adalah daging sapi. Ada pula yang menggunakan lidah, otak, limpa,
paru, hati, jantung, babat, yang di iris kecil dan dicampur dengan kuah.
Kekhasan Coto Makassar tidak hanya dari bahan-bahan dan cara pembuatannya,
namun juga aspek sejarahnya.
Coto Makassar
sudah ada sejak masa Somba Opu yang merupakan pusat Kerajaan Gowa ketikaa
mengalami kejayaan pada 1538. Saat itu Coto Makassar menjadi hidangan di
Kerajaan Gowa. Demikian ditulis situs Halo Wisata.
Pada masa itu, para
pengawal kerajaan menjadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum
menjalankan tugasnya. Masakan yang terpengaruh oleh kuliner Tiongkok ini
diperkirakan masuk Gowa pada abad ke-16.
Warung Coto Makassar pertama yang ada di Makassar adalah warung coto milik H. Dg. Sangkala.
Warung coto yang sekarang tinggal nama tersebut dibangun pada 1940-an. Saking
terkenalnya warung ini, para pejabat penting di negeri ini sering mengundangnya
dalam berbagai acara-acara penting. Ribuan mangkok bisa dipesan dalam satu kali
pemesanan.
Di Makassar sendiri
sudah banyak bertebaran warung-warung yang menjual Coto Makassar dan selalu
ramai dipadati oleh pembeli. Warung-warung tersebut banyak yang buka dari pagi
hingga malam hari.
Menurut narablog Ipul, di Jakarta Anda bisa menuju ke kawasan
Pasar Senen dan singgah di warung Coto Senen milik Pak Syamsul Daeng Ngawing.
Selain itu, Anda juga bisa datang ke Coto Ampera di Jalan Ampera, Jakarta
Selatan atau di kawasan Kelapa Gading.
C. Makanan Khas Makassar
Keberadaan Coto Makassar diawal kemunculannya masih
menjadi pertanyaan besar, dimana dan sejak kapan coto makassar ini pertama kali
di hidangkan. Coto makassar sendiri merupakan hidangan yang tergolong seni
ketata bogaan yang sangat tinggi, yang tergolong sebagai makanan rakyat biasa
atau umum. Namun coto makassar ini pula sering menjadi hidangan bagi kalangan
istana di kerajaan Gowa dahulu.
Coto Makassar diduga pula telah ada sejak Somba Opu (pusat Kerajaan Gowa) berjaya pada tahun 1538 hingga terhidangkan dalam bentuk warung-warung yang ada sekarang dibeberapa pinggiran jalan. Sajian coto makassar diduga terpengaruh pula oleh makanan cina yang telah datang di abad 16, ini terlihat dari sambal yang digunakan yakni sambal tao-co merupakan bagian dari ketata bogaan Cina yang mempengaruhi budaya ketata bogaan Makassar,
Hidangan coto makassar ini, dalam aliran modern
digolongkan sebagai hidangan sup. Bila dalam tradisi sejarah masyarakat Eropa
yang muncul pada era sebelum revolusi industri di Inggris, sup disandingkan
dengan roti sebagai pengganjal perut di malam hari. Maka Coto Makassar juga
telah menjadi makanan bagi para pengawal kerajaan untuk mengisi perut di subuh
hari sebelum bertugas dipagi harinya.
Coto Makassar pun dianggap hambar bila tak diiringi
dengan ketupat atau burasa. Keenakan menikmati coto makassar tak terlepas pula
dari tradisi peramuaanya yang secara khusus diolah dalam kuali tanah yang
disebut: korong butta atau uring buttadan
dengan rampah patang pulo (40 macam rempah) yang terdiri dari
kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus, lengkuas,
merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih,
jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun
seldri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis,
garam, papaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan
jerohan.
Khasnya rasa dari kentalnya coto Makassar dari ramuan
rempahnya yang juga berfungsi sebagai penawar zat kolesterol yang terdapat
dalam hati, babat, jantung, limpah dsb. Rasa khas inilah yang menurut dugaan
bahwak keberadaan soto babat dari Madura, soto Tegal, soto Betawi, terinspirasi
dari coto makassar karena dahulu dibawa oleh para pelaut kedaerah tempa tsoto
yang lain berada sehingga diduga bahwa coto Makassar itu “lebih tua” dari pada
soto di persada Nusantara ini.
Di Makassar, Coto disajikan dengan harga yang beragam.
Dari mulai Rp. 3.500,- per mangkuk hingga Rp. 7.000,-, tergantung kelas si
pedagang. Beberapa pedagang Coto yang paling terkenal seperti Coto Gagak, Coto
Latimojong dan Coto Paraikatte biasanya sudah dipadati pengunjung sejak pagi
hari sekitar pukul 7. Warung-warung Coto ini biasanya buka hingga malam.
Ada juga beberapa warung yang mengambil spesialisasi
buka di malam hari hingga pagi hari tiba, namanya Coto Bagadang (begadang).
Waktu yang paling tepat untuk menyantap Coto memang adalah di pagi hari hingga
siang hari, atau malam hingga tengah malam. Tapi itu bukan patokan utama,
karena Coto sebenarnya bisa disantap kapan saja.
D.
Manfaat
Coto Makassar
Meskipun
banyak mengandung kolesterol, namun coto makassar juga mempunyai manfaat bagi
kesehatan diantaranya :
· Mencegah
dan Mengatasi Anemia. Anemia atau lebih dikenal dengan sebutan
penyakit kurang darah, merupakan penyakit yang diakibatkan kekurangan asam folat
dan zat besi. Asam folat merupakan bahan essensial untuk sintesis DNA dan RNA
yang penting untuk metabolisme inti sel termasuk sel darah merah. Bila terjadi
gangguan dalam pembentukan sel darah merah, maka kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah menjadi tidak normal.
Kondisi ini membuat fungsi Hb sebagai pembawa oksigen
ke seluruh tubuh terganggu. Akibatnya tubuh terasa lemah, letih, lesu, dan muka
pucat. Maka dari itu Coto Makassar yang mengandung asam folat dapat mencegah
dan mengatasi anemia.
· Menyehatkan
Otak. Bahan coto makassar terutama hati, jantung, dan ginjal banyak
mengandung vitamin B yang berguna bagi kesehatan otak. Semua jenis vitamin B
merupakan zat gizi yang penting bagi kesiapan kerja sistem sel-sel syaraf
manusia. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada selaput syaraf,
hilangnya sejumlah memori serta bila berlanjut dapat menyebabkan terjadinya
dimentia (kepikunan) bahkan gangguan mental yang lebih parah.
· Baik
Bagi Ibu Hamil. Ibu hamil termasuk ke dalam kelompok rawan gizi.
Kekurangan gizi yang terjadi selama masa kehamilan dapat berdampak cukup besar
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Asam folat dan zat besi
merupakan zat gizi yang berperan. karena biasanya ibu hamil cenderung mengalami
defisiensi kedua jenis zat gizi tersebut. Asam folat sangat dibutuhkan untuk
perkembangan sistem saraf dan mencegah terjadinya kecacatan pada bayi seperti
kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang. Kebutuhan asam folat akan
meningkat sebanyak 150 pg per hari di masa kehamilan. Maka dari itu Coto
Makassar yang mengandung asam folat sangat baik bagi ibu hamil.
·
Meningkatkan Sistem Kekebalan
Tubuh. Zinc dan vitamin A pada sebagian bahan coto makassar sangat baik
untuk memelihara kesehatan jaringan epitel termasuk endotelium pada pembuluh
darah. Kedua zat gizi tersebut membantu mencegah kerusakan pembuluh darah dan
dikatakan oleh beberapa ahli bahwa vitamin A dan zinc secara signifikan
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
E.
Resep
Cotor Makassar
Selain sop konro, Makasar juga memiliki hidangan
berkuah lainnya, yakni coto Makasar. Bahan dasar yang digunakan pada coto
Makasar adalah daging sanding lemur serta jeroan. Karena aromanya yang khas,
jeroan seperti babat dan paru perlu direbus sebanyak dua kali. Bumbu rempah
yang membuat coto Makasar menjadi lezat diantaranya adalah jintan, bawang
putih, serta ketumbar. Kuahnya yang bening dan gurih terbuat dari kaldu sapi.
Jika umumnya sambal yang digunakan pada soto adalah
sambal cabai rawit, coto Makasar menggunakan sambal tauco yang memiliki aroma
yang khas serta rasa yang pedas, gurih, dan sedikit manis. Jika soto biasanya
disajikan bersama dengan nasi putih, maka coto ini lebih nikmat disantap dengan
buras.
Bahan-bahan
Bumbu Halus:
Pelengkap:
Langkah
1.
Dalam panci, rebus daging dengan air
hingga empuk. Angkat daging, lalu potong jadi bentuk kotak/dadu, dan sisihkan.
Ambil sebagian air sisa rebusan daging.
2.
Dalam panci, didihkan air rebusan daging
bersama air beras.
3.
Sementara itu, panaskan minyak dan tumis
bumbu halus hingga harum. Masukkan kacang tanah yang sudah dihaluskan, lalu
aduk rata.
4.
Angkat tumisan dan masukkan dalam rebusan
air kuah. Aduk rata dan biarkan hingga mendidih.
5. Bumbui
dengan garam dan penyedap rasa. Aduk rata lalu koreksi rasanya. Matikan api.
6. Penyajian: Dalam
mangkok, tata potongan daging. Beri daun bawang, daun seledri, dan bawang
goreng. Siram dengan kuah coto.
7. Siap
disajikan dengan buras, jeruk nipis, dan sambal tauco.
F.
Coto Mangkasara’ dengan
40 Ramuan Bumbu
Kelezatan yang memanjakan lidah ketika
menikmati hidangan Coto Makassar ini tidak terlepas dari pengolaan berbagai
jenis bumbu yang digunakan. Tidak tanggung-tanggung, dalam meramu jenis bumbu
yang digunakan pada Coto Makassar ini dilakukan pencampuran dengan 40 jenis
bumbu lokal yang terdiri dari rempah-rempah yang memiliki rasa dan aroma yang
khas serta berkhasiat untuk kesehatan anggota badan.
Adapun jenis bumbu yang digunakan terdiri
dari
·
kacang tanah,
·
kemiri
·
bubuk cengkeh
·
lengkuas
·
merica
·
bawang merah
·
bawang putih
·
jintan
·
ketumbar merah
·
ketumbar putih
·
pala, foeli
·
sere
·
jahe
·
laos
·
daun jeruk purut
·
daun salam
·
daun kunyit
·
daun bawang
·
daun seledri
·
daun prei
·
Lombok merha
·
Lombok hijau
·
gula talla
·
asam
·
kayu manis
·
garam
·
papaya muda untuk mengolah daging
·
dan kapur untuk membersihkan jeroan.
Rasa dan aroma khas yang dihasilkan oleh
bumbu pada hidangan coto Makassar ini juga berfungsi sebagai penawar zat
kolesterol yang terdapat dalam hati, babat, jantung, dan limpah yang banyak
mengandung kolesterol. Selain menggunakan ramuan bumbu dengan berbagai macam
rempah-rempah pilihan, pengelolaan hidangan kuliner Coto Makassar ini secara
khusus menggunakan kuali tanah sebagai wadah masaknya yang dalam masyarakat
setempat disebut uring butta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sulawesi
merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya yang
menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan dan makanan /
penganan. Coto Mangkasara’ atau lebih dikenaldengan sebutan coto makassarmerupakan
salah satu kuliner tradisional nusantara tepatnya dari kota Makassar sesuai
dengan nama dari kuliner tersebut. hidangan kuliner ini telah menjadi sajian
lezat dan kaya akan manfaat bagi kesehatan. selain itu, kuliner tradisional
asal kota Makassar ini juga telah menjadi salah satu tujuan wisata khususnya
wisata kuliner para traveler ketika mengunjungi daerah ini. maka tidak heran
jika Coto Makassar ini telah dikenal hingga ke penjuru dunia dan menjadi ikon
kuliner dari Kota Makasar sendiri.
Dan dari pembahasan
didalam makalah ini, bisa disimpulkan bahwa:
1. Coto
Makassar banyak mengandung zat gizi, diantaranya karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral.
2. Daging
jeroan dalam Coto Makassar dapat menyebabkan kolesterol, tetapi Coto
Makassar mempunyai manfaat bagi kesehatan yaitu mengatasi anemia, menyehatkan
otak, baik bagi ibu hamil, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
B. Saran
Dengan keberagaman makanan khas dari
Indonesia khususnya adalah daerah Makassar tradisi peninggalan nenek moyang,
yaitu makanan-makanan khas harus dilestarikan dan harus dijaga agar khususnya
makanan umumnya makanan khas Indonesia tetap terjaga dan tidak hilang terkikis
oleh zaman.
KATA PENUTUP
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller, Boiler,STP, wwtp, dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih
BalasHapus